- Sumardjo, Jakob . 2002. “Arkeologi Budaya Indonesia.” Yogyakarta: Qalam - Tengku H.M.LAK Husni. 1975. “lintasan sejarah peradapan dan kebudayaan penduduk melayu-pesisir Deli sumatera timur 1612-1950”, Bpk Husni : Deli - Pusat Penelitian Balai Arkeologi Medan. “perpindahan kota pusat kerajaanditanah Deli” berkala arkeologi :Medan
Read More »Recent Articles
Candi Pada Situs Padang Lawas ditinjau dari Tata Letaknya
Situs Padang Lawas terasosiasi dengan kerajaan pannai muncul pada masa klasik terdapat di sumatera utara kabupaten tapanuli selatan dengan liputan kecamatan padang balah serta kecamatan barumun, situs ini terdapat pada dataran rendah utara bukit barisan yang membujur dari timur kebarat . Kerajaan Pannai sendiri namanya disebut dalam prasasti Tanjone India …
Read More »Peta Wilayah Adat Alam Minangkabau
Alam Minangkabau dan Rantaunya (tidak termasuk Negeri Sembilan) DaerahLuhak Nan Tigo dan Rantau Pariaman Kubuang Tigo Baleh dan Rantaunya Alam Surambi Sungai Pagu dan Rantaunya
Read More »Kudeta Di Pagaruyung (1514- 1524), Peristiwa Tragis Yang Terlupakan
Penyerbuan Dewang Parakrama Dari pihak dalam negeri, ketidaksenangan terhadap pemerintahan Maharaja Dewana dan Raja Bagewang, ditimbulkan oleh Dewang Palokamo Pamowano (Dewang Parakrama Parmawana) atau Dewang Parakrama. Pangeran ini seorang dari Wangsa Malayupura yang tinggal di Darmasyraya. Jika di Pagaruyung para Pangeran (Puto-Puto) dan raja-raja dari Wangsa Melayupura telah menjadi …
Read More »Ringkasan Kaba Pusako “Bonsu Pinang Sibaribuik”
Sekitar abad ke 15 -16 (antara 1450 – 1550), berkuasalah di Pagaruyung seorang raja bergelar Tuanku Alam Sati (saya lupa nama kecilnya). Raja adalah sulung dari 4 bersaudara, 2 laki laki dan 2 perempuan. Di Istana masih ada ibunda raja (Bundo Kanduang) duduk sebagai penasihat. Satu ketika permaisuri wafat …
Read More »Kekuasaan Portugis dan Aceh di Rantau Pesisir Barat
Pada kurun waktu berikutnya seperti ditulis Rusli Amran, (Padang Riwayatmu Dulu), masyarakat Bayang dan sekitarnya diserang Portugis. Bangsa Portugis mendarat di pantai Salido (waktu itu merupakan sebuah desa pantai bagian dari negeri Bayang) pada tahun 1516, sekitar lima tahun setelah Malaka diduduki Portugis pada bulan Agustus 1511 (sementara Padang …
Read More »Banda Sapuluah dan Rantau Sungai Pagu
Menurut Tambo Alam Sungai Pagu, yang dimaksud dengan negeri Alam Surambi Sungai Pagu adalah Dua Rantau-nya. Pertama, Rantau Si Kija Batang Gumanti Sungai Abu Batang Hari, merupakan cancang latiah Niniak Nan Kurang Aso Anam Puluah (59). Kedua, Banda Nan Sapuluah cancang latiah niniak nan kurang aso anam puluah, turun …
Read More »Nama Daerah Dalam Identitas Suku
Dalam khazanah persukuan di Minangkabau, dikenal sejumlah suku induk seperti Koto, Piliang, Bodi, Caniago, Tanjung, Sikumbang, Bendang, Malayu, Kampai, Mandahiliang, Guci, Panai, Jambak, Pitopang, Panyalai, Dalimo dan Payobada. Selain itu ada puluhan suku lainnya hasil pemekaran dari suku-suku induk di atas. Setiap suku merepresentasikan klan masing-masing yang menjadi cikal-bakal …
Read More »Kelarasan di Minangkabau : Aliansi Politik yang Diwariskan
Jika kita mendengar istilah Koto-Piliang dan Bodi-Caniago di Minangkabau, maka ada 2 makna yang sekaligus dikandungnya, yaitu: Nama Suku yaitu Suku Koto, Suku Piliang, Suku Bodi dan Suku Caniago Nama Kelarasan yaitu Kelarasan Koto Piliang dan Kelarasan Bodi Caniago Sebagian orang luar Minang akan sedikit bingung tentang perbedaan dan …
Read More »