Oleh: GVDS, minangkabau.org, 16 Agustus 2022 16.00 WIB
• Terdapat sebuah cap di bagian atas, tulisanya tidak dapat dibaca, namun mengingat isi naskah, tata bahasa dan raja dan regalia kebesaran yang disebutkan, maka cap itu diduga adalah cap Sulthan Sri Maharaja Diraja ibni Almarhum Sulthan Abdul Jalil, Yang Dipertuan Minangkabau di Pagaruyung.
• Terdapat juga tulisan Qaul Al Haq pada bagian atas, standar etika penulisan surat-surat kesultanan melayu zaman dahulu.
• Naskah kertas eropa, ukuran diperkirakan 33 x 24 cm.
** TRANSLITERASI **
1//As-shultan al falfa (Do’a-do’a dan pujian dalam bahasa arab, selanjutnya, tidak ditransliterasikan)
2// (Do’a-do’a dan pujian dalam bahasa arab, dan penghormatan kepada Sulthan Gagar Alam selanjutnya, tidak ditransliterasikan).. Maka
3// Diturunkan Allah ta’ala raja iayalah belum turun ke dunia laki-laki dan parampuan maka firman Allah Ta’ala Wa ma khalaqtul jinna wal insa maka dijadikan Allah Ta’ala jin dan manusia maka diturunkan Allah Ta’ala seekor burung lagi pandai berkata-kata pada masa itu mencahari tanah daratan iyalah pulau yang bernama langkopuri antara Palembang dengan Jambi seorang bernama simaharaja alif saorang bernama simaharaja dipang saorang bernama simaharaja diraja iyalah cucu raja Iskandar Zulkarnaini khalifah allah ta’ala johan berdaulat zillullah fil ‘alam bibarakatil saidil anam amin yaa rabbal ‘alamin. Maka bertiup angin nafa rahman daripada pihak tanam-tanaman daripada surga jannatul Firdaus terkibar baun yang harum nurus yang asli terbukalah angin podi talbi yang hakiki terlebih daripada cahaya bulan dan mantahari iyalah sulthan menaruh mangkuto dikaruniakan Allah ta’ala Iyalah Sulthan yang menaruh kayu kamat di bahagi tigo dengan rajo ruhum dan rajo cino Iyalah sulthan yang menaruh pagaruyung Iyalah sulthan yang menaruh sangsita kala sapintak satahun mamintalkan dirinyo sandiri berurai cindai bertahtakan ratna mutu manikam Iyalah Sulthan yang menaruh pohon nagao taran Iyalah Sulthan yang menaruh amas sijato – jati patah diliuk pandukuangnya Iyalah Sulthan yang menaruh curiak simandang giri sumbiang seratus sembilan puluah pemancuang sikati muno Iyalah Sulthan yang menaruh lembing lambuhari bertataran sago jantan Iyalah Sulthan yang menaruh sewah paduko jati Iyalah Sulthan yang menaruh kudo samburani Iyalah Sulthan yang menaruah gunuang berapi sandirinyo Iyalah Sulthan yang menaruah bungo cimpago biru Iyalah Sulthan yang menaruah bungo sari manjari Iyalah Sulthan yang menaruh buluh perindu tempat segala burung liar mati Iyalah Sulthan yang menaruh gendang saliguri Iyalah Sulthan yang menaruh tabuh pulut-pulut Iyalah Sulthan yang menaruh tiang tareh jilatang Iyalah Sulthan yang menaruh lapiak daun jilatang Iyalah Sulthan yang menaruh gunuang sindo bagi tampek mi’raj ka gunuang barapi Iyalah Sulthan yang menaruh bukit bungsu Iyalah Sulthan yang menaruh lantai batu Iyalah Sulthan yang menaruh sungai mamas airnyo bungo Iyalah Sulthan yang menaruh sigar gantiang Aminn Yaa Rabbal ‘Alamin…
Barang disampaikan surat cucu yang dipertuan nan bagombak kapado bandaro putiah sentajo jikalau basuo dengan anak cucu daulat yang dipartuan handaklah dipaliharokan dan barang pekerjaan yang berlaku pada syarak dan adat. Kemudian daripada itu, jikok urang basar-basar kami atau hulubalang kami atau urang siak kami jangan dipersanda2kan tiada buliah jikok dipersenda2kan baik sagala urang basar sagala siak sagala hulubalang kami terkena biso kawi daulat yang dipartuan nan bagombak adanya. Tamat…
