Home / Hipotesa dan Analisa / Pagaruyung dan Teori Fusi Tiga Kerajaan (Marapi, Dharmasraya, Sriwijaya)

Pagaruyung dan Teori Fusi Tiga Kerajaan (Marapi, Dharmasraya, Sriwijaya)

Sumber dalam Istana Pagaruyung (Tambo Pagaruyung) memiliki sebuah keyakinan bahwa asal muasal Kerajaan Pagaruyung adalah berbentuk penggabungan atau fusi dari 3 keturunan (3 kerajaan) yang sudah ada sebelumnya. Ketiga kerajaan itu adalah:

  • Dinasti Kerajaan Gunung Marapi (Keturunan Ninik Sri Maharaja Diraja)
  • Dinasti Kerajaan Dharmasraya (Wangsa Mauli) di hulu Batanghari
  • Dinasti Kerajaan Sriwijaya (Wangsa Syailendra) yang menyingkir setelah ditaklukkan raja Rajendra dari Chola Mandala

Ketiga asal keturunan itu direpresentasikan dalam pemerintahan Rajo Tigo Selo:

  • Rajo Adat dipegang oleh Dinasti Gunung Marapi, berkedudukan di Buo, bersemayam di Istana Ateh Ujuang di Balai Janggo
  • Rajo Ibadat dipegang oleh Dinasti Sriwijaya, berkedudukan di Swarnapura (Sumpur Kudus), bersemayam di Istana Ikua Rumpuik di Kampuang Tangah
  • Rajo Alam dipegang oleh Dinasti Dharmasraya, berkedudukan di Pagaruyung, bersemayam Istana Balai Rabaa di Gudam

Ketiga raja memelihara persatuan dengan saling mengawinkan keturunannya satu sama lain. Rajo Tigo Selo merupakan sebuah institusi tertinggi yang disebut Limbago Rajo. Di bawahnya terdapat dewan menteri yang disebut Basa Ampek Balai.

Tentang ketiga dinasti diatas marilah kita ringkaskan sedikit:

Dinasti Gunung Marapi

Dinasti Gunung Marapi adalah keturunan yang paling gamblang diceritakan dalam Tambo Alam Minangkabau. Dinasti ini diawali dengan berlabuhnya rombongan Ninik Sri Maharaja Diraja di puncak Gunung Marapi. Rombongan terdiri dari:

  • Sri Maharaja Diraja, Datuk Suri Diraja (sepupu Sri Maharaja Diraja), Indra Jelita (istri Sri Maharaja Diraja), Indra Jati bergelar Cati Bilang Pandai (cendikiawan)
  • Para pengawal/pendekar yaitu Harimau Champa, Kucing Siam, Kambing Hutan dan Anjing Mualim
  • 16 pasang suami istri (diantaranya adalah tukang yang memperbaiki perahu)

Menurut tambo, rombongan ini berlabuh di sebuah tempat bernama Labuhan Sitambago (Sirangkak dan Badangkang) yaitu masih kawasan puncak Gunung Marapi yang gersang. Mereka kemudian turun sedikit ke pinggang gunung dimana mereka menemukan sebuah pohon besar yang akarnya mencengkram batu besar, sehingga berbentuk seperti orang yang bersila. Tempat ini dinamakan Galundi Nan Baselo, mereka tinggal beberapa waktu di sini. Selanjutnya mereka meneruskan mencari tanah yang lebih baik ketika melihat daratan bertambah luas, tempat baru ini dinamakan Guguak Ampang, dan rombongan ini pun pindah kesana. Seiring bertambahnya penduduk, pemukiman ini diperluas dan berdirilah Nagari Pariangan yang kemudian bertambah lagi dengan Nagari Padang Panjang.

Dinasti ini melanjutkan ekspansinya dengan menjelajahi wilayah di sekeliling Gunung Marapi, maka berdirilah nagari baru yang dinamakan Nagari Sungai Tarab. Nagari inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Kerajaan Bunga Setangkai yang dipimpin oleh Datuak Katumanggungan. Dari Bunga Setangkai kerajaan kemudian di pindah ke Pagaruyung, kemudian terakhir ke Bukit Batu Patah.

Pada episode ini, di waktu yang bersamaan berdiri pula Kerajaan Dusun Tuo di Nagari Limo Kaum XII Koto dan IX Koto di Dalam dengan pimpinan Datuak Parpatiah Nan Sabatang.

Dinasti Sriwijaya

Menurut Tambo Alam Minangkabau, semasa pemerintahan Datuk Suri Diraja di Nagari Pariangan, datanglah Rusa Emas dari Lautan, rusa itu kemudian dapat dijerat oleh datuk. Cerita ini adalah kiasan dari datangnya seorang raja bermahkota dari Wangsa Syailendra, penguasa Sriwijaya yang menyingkir ke Gunung Marapi karena kerajaannya telah ditaklukkan raja Rajendra dari Chola Mandala, India Selatan. Raja ini asalnya bergelar Sang Sapurba, gelar turun temurun bangsawan Sriwijaya.

Di Pariangan sang bangsawan ini dikawinkan dengan adik Datuk Suri Diraja dan kemudian dirajakan pula dengan gelar Sri Maharaja Diraja dengan wilayah kekuasaan Pariangan dan Padang Panjang, atau disebut Kerajaan Pasumayan Koto Batu dalam Tambo Alam Kerinci. Walaupun demikian yang memegang kendali kuasa pemerintahan tetap Datuk Suri Diraja.

Dinasti Dharmasraya

Dinasti ini tak lain adalah Adityawarman sendiri, cucu dari Tribuana Mauliwarma Dewa, raja Kerajaan Dharmasraya di hulu Batanghari. Ibunya adalah Dara Jingga yang kawin dengan seorang petinggi Majapahit yaitu Adwayawarman. Adityawarman memindahkan pusat kerajaan ke Pagaruyung setelah menyatakan merdeka dari Majapahit dan berkuasa atas Pulau Andalas.

Di Pagaruyung Adityawarman berkuasa dengan beberapa gelar:

  • Sri Udayadityawarman Pratapa Parakrama Rajendra Mauli Warmadewa
  • Sri Maharaja Diraja dengan jabatan “Kenaka Medinindra” (Indra dari Kenaka Medini, Raja dari Swarnabhumi, Raja Tanah Emas/Raja Pulau Emas)
  • Dewang Palokamo Rajo Indo Deowano (Dewa Hyang Parakrama Rajendra Dewana)

Dengan melihat gelar yang disandang Adityawarman, terlihat dia menggabungan beberapa nama yang pernah dikenal sebelumnya, Mauli merujuk garis keturunannya kepada Wangsa Mauli penguasa Dharmasraya dan gelar Sri Udayadityavarman pernah disandang salah seorang raja Sriwijaya serta menambahkah Rajendra nama penakluk penguasa Sriwijaya, raja Chola dari Koromandel. Hal ini tentu sengaja dilakukan untuk mempersatukan seluruh keluarga penguasa di Swarnnabhumi.

Sumber:

http://marisma.multiply.com/journal/item/235/Kilauan_Masa_Silam_Kerajaan_Pagaruyung_Berasal_Dari_Tiga_Kerajaan_Utama.

 http://marisma.multiply.com/journal/item/48/SEJARAH_RINGKAS_KERAJAAN_PAGARUYUNG_DARUL_QORROR_BHG.1_

About minangheritage

Minangkabau Heritage adalah sebuah gerakan konservasi Warisan Budaya Minangkabau yang berangkat dari kesadaran akan perlunya portal open data dengan sumber terbuka yang bertemakan Kebudayaan Minangkabau. Proyek ini diselenggarakan secara gotong royong baik dari sisi teknis, penyuntingan naskah dan pelbagai kegiatan lainnya. Saat ini ada 3 Sub Tema besar yang sedang dikerjakan yaitu : Sejarah Minangkabau, Budaya Minangkabau, Warisan Minangkabau. Ingin berpartisipasi ? Silahkan kirim file, naskah, dokumen anda melalui menu yang tersedia atau kiri email beserta lampiranya ke [email protected]

Check Also

Peta Wilayah Adat Alam Minangkabau

  Alam Minangkabau dan Rantaunya (tidak termasuk Negeri Sembilan) DaerahLuhak Nan Tigo dan Rantau Pariaman …

15 comments

  1. Saya terkekeh geli membaca tulisan ini, seperti sebuah ‘foolitic’ atau pembodohan yang terus saja dibangun oleh klan pagaruyung atas nama nagari-nagari di minangkabau.

    Dari ketiga ‘fusi’ hanya 1 yang masuk diakal, yaitu Rajo Alam dipegang oleh Dinasti Dharmasraya, berkedudukan di Pagaruyung, bersemayam Istana Balai Rabaa di Gudam.

    Dari seluruh keluarga Rajo Nan Tigo Selo memakai sistem patrilineal yang tidak ada hubungannya dengan adat minangkabau yang matrilineal.

    Kalau saja penulis mau melakukan observasi, bisa saya antarkan ke Kanagarian Sumpur Kudus untuk bertemu pemerintahan nagari & Kerapatan Adat Nagari Sumpur Kudus, sebab Rajo Ibadat pun bukanlah anak nagari Sumpur Kudus.

    • Hey bung. Mneurut saya ada benarnya juga teori yang di sampaikan di atas. Namun menurut saya bahwa sriwijaya sebenarnya telah terpecah menjadi beberapa kerajaan. Menurut yang saya dapatkan bahwa akhir riwayat sriwijaya, kerajaan ini terpecah menjadi banyak namun Dinasti Sriwijaya sendiri terbagi menjadi 3. Wilayah Sumatra Selatan di bagikan kepada Sang Nila Utama yang nanti kabur ke Singapura karena serangan Singhasari. Yang Anak kedua di bagikan kepada Anangwarman ynag menguasai Wilayah Jambi dan yang lain ( masih belum di ketahui ) Menjadi Pagaruyung yang di berikan wilayah sumatera tengah hingga ke atas menuju wilayah Langkat, Del, Seluruh Riau, Seluruh Sumbar. Hal ini di buktikan dari adanya cerita rakyat dari bengkulu, langkat, kampar, suku kubu, talang mamak,bengkalis, rokan yang sama2 menceritakan keagungan Pagaruyung. Padahal jika kita telaah lagi menurut pengetahuan yang baru terungkap bahwa pagaruyung wilayahnya hanya sebatas Alam Minangkabau (Rokan,Kuantan,Kampar dan Sumbar) Namun mengapa Tom Pires mengatakan bahwa Pagaruyung menguasai seluruh tanah sumatra. Menurut saya Sriwijaya terpecah menjadi 3 Kerajaan yaitu Malayu ( yang akhirnya bergabung dengan pagaruyung), Pagaruyung ( Nenek Moyang Minangkabau) dan Palembang ( yang kemudian pindah ke temasek lalu ke melaka lalu ke johor ke tanjung pinang lalu balik ke johor dan terakhir Kuala Lumpur yang merupakan ibu kota Malaysia yang merupakan keturunan lgsg dr kerajaan palembang ini *bukan kerjaan palembang darussalam).

      • Dan yang perlu kita renungkan. Dengan Jaya-jayanya sriwijaya , apakah mungkin kerajaan tsb bisa habis lulu lantah tanpa meninggalka jejak sama sekali. Dan saya tekankan di sini bahwa nama Sriwijaya sendiri masih merupakan perdebatan di kalangan arkeolog. Kenapa cerita rakyat sumatera menceritakan kekramatan pagaruyung. Anda boleh silahkan cek pada literatur batak, rejang, kubu yang sama2 menganggap orang pagaruyung merupakan orang sakti. Coba anda cari ttg kekuasaan Majapahit. Di wilayah yang di sebutkan dalam negarakertagama trdapat cerita rakyat ttg majalahit sperrti di Brunei, Minangkabau, Melaka, Singapura, Kelantan, Aceh, Kutai, Banjar namun mengapa sriwijaya yang kerajaannya bahkan terdengar hingga kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz tidak terdapat dalam cerita rakyat sumatera

  2. Halo pak Armen Zulkarnain, senang sekali atas tanggapannya. Memang banyak cacat yang terdapat dalam teori fusi ini. Sekarang ini banyak sekali teori-teori fusi lain yang intinya adalah mencampurkan Tambo, Prasasti dan Kitab-kitab Kerajaan Lain.

    Sang Sapurba, Adityawarman, Tribuana Mauliwarmadewa dan Maharaja Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa adalah tokoh-tokoh yang asing bagi kita. Namun ada pula kelompok yang senang mengkait-kaitkan diri dengan kebesaran orang lain dengan jalan pintas (tanpa penelitian).

    Saya hanya menyajikan dan menambahkan sedikit analisis disini. Saya sendiri lebih fokus pada penelusuran “Prasasti Tak Tertulis” yang penelitiannya masih saya lakukan sampai sekarang.

    Tambo saya terima sebagai bahan pendukung konteks, sedangkan bahan pendukung fakta tentulah hal-hal yang jelas terlihat.

    Setelah menemukan kesamaan pada Ukiran Minangkabau dengan Seni Buddha Yunani dan menganalisis sistem pemerintahan polis dan konfederasi di Minangkabau, saat ini saya sedang tertarik mempelajari nama-nama daerah yang diturunkan dari Bahasa Sansekerta (ini agak sulit).

    Contohnya :
    Sungai Hyang (Sungayang)
    Sri Sruwarsa (Saruaso)
    Par Hyangan (Pariangan)
    Swarna Pura (Sumpur)
    Sanggha Hyang (Sangkayan)
    Meru (Marapi)
    Jambhu Dwipa (Jambu Lipo)

    Banyak nama-nama asal daerah yang diganti semasa penulisan Tambo setelah Perang Paderi. Dasar mereka melakukan itu antara lain untuk menghapus jejak Hinduisme dari Minangkabau, namun tindakan ini juga dengan sendirinya memiliki andil besar dalam pengaburang sejarah.

    Contoh pengaburan itu:
    Pariangan : tempat orang beriang-riang
    Jambu Lipo : jan bu lupa (jangan ibu lupa)
    Sangkayan : sangkak ayam

  3. kami rumpun suku besemahwilayah gunung dempo, gunung kaba, seluruh lahat selur
    uh sungai musi dari hulu sampai laut“““` termasuk musi banyu asin, pagaralam seluruh muara enim seluruh empat lawang seluruh semendo baik itu darat atau lembak seluruh ogan dari hulu sungai ogan sampau muara ogan kertapati, palembang kaur rejang seluruh bengkulu. selama ini diam dan tidak pernah menua nua kan etnik kami biarlah para ahli yg meneliti dan membuktikanya tetapi JIKA KALIAN SUKU LAIN HENDAK MEMUTAR BALIKAN SEJARAH KAMI DAN HENDAK MENGANGKAT ETNIK KALIAN DENGAN MENCAMPUR ADUKAN SEJARAH KAMI MAKA KAMI RUMPUN BESEMAH TIDAK AKAN TINGGAL DIAM LAGI KAMI AKAN BERSATU PADU SEGANTI SETUNGGUAN SERASAN SEKUNDANG BAHU MEMBAHU DALAM MELURUSKAN SEJARAH KAMI BEGITU JUGA ORANG MINANG KABAU TETAPLAH DI DALAM SUMPAH NENEK MOYANG KITA DI BUKIT SEGUNTANG UNTUK TETAP SALING MENGHARGAI DAN BERKASIH SAYANG JANGAN MENYAMARKAN SEJARAH KAMI APLAGI BERNIAT MENGUBAH2 SEJARAH KAMI KRNA KAMI RUMPUN BESEMAH RUMPUN MELAYU TIDA AKAN TINGGAL DIAM !!!!!!

  4. MULAI SAAT INI KAMI ANAK CUCU RUMPUN BESEMAH DENGAN BERMACAM2 SUKU DI DALAMNYA AKAN MEMANTAU SEMUA TULISAN MENGENAI SEJARAH KAMI YG INGIN DI RUBAH RUBAH DAN DI PLESETKAN KUDUK KAMI KAPAK KAMI TOMBAK KAMI MASIH TERTIDUR DAN JANGAN KALIAN USIK2 DAN DI BANGKITKAN !!!!!!!!!!

    • RadityaNugraha.salaka

      salam kandek kance,ndi jeme semende. .ao,aman uji ku,jangah cumah bekicek saje.:D. .ndi mpai ni. .omongan titu lah banyak dimuat. .ngape lagi,dik begerak. ? Buktikah omongan kabak tu “beghisi”. ..

  5. saya setuju dengan bapak armenzulkarnain,sebelum anda berbicara terlalu banyak…ada baiknya anda mengkaji terlabih dahulu apa arti dari pagaruyung itu sendiri????kenapa sampai di namakan pagaruyung?

  6. Ringkasan catatan A. Gozali M tentang puting jagat Sriwijaya thn 1937

    Sekitar th 70 M di negeri Kalingga/India selatan, seorang raja kedatangan pertapa dr gunung Himalaya dgn petunjuk utk menemukan dan membina sebuah tempat ‘kebaikan’ dinegeri bawah angin yg membujur dr selatan ke utara,pulau mana beralaskan batu napal dan tak akan berubah selama alam berkembang dgn ciri punya sungai dg kadar air paling berat. Ekspedisi pertama oleh Sri Gumayullah berhasil menemukan bukit Seguntang thn 78 M. Dilanjutkan ekspedisi ke 2 oleh Sri Nurudin naga laut dgn bahtera ‘Semidang’ dan Saka Sepadi/Aji Sai/Aji Saka. Karena ombak besar, kapal mereka terpisah. Sri Nurudin sampai ke Lampung dan Saka Sepadi/Aji Saka sampai kepulau Jawa, mereka berdua selisih pendapat mengenai pulau yg dimaksud, menurut Sri Nurudin cari di Sumatera tapi kata Aji Saka carilah dipulau Jawa.

    Akhirnya anak raja Kalingga yg bernama Syailendra Prasad menjadi ekspedisi terakhir dg kapal ‘atung bungsu’ yg berarti pelayaran terakhir dan berhasil menemukan tempat itu, kemudian kumpul mereka ber 4 thn 179 M dan membangun negeri dan peraturan di Padang selasa, benua Keling. Itulah cikal bakal Sriwijaya. Aji Saka ditempat itu bernama Saka Sepadi dgn gelar bujang Jawe, tugasnya sbg penasehat 3 ‘dewa’ itu.
    Sengaja kata ‘dewa’ dgn tanda kutip agar kita mengerti cita rasa bahasa orang zaman itu, bukan dgn pengertian zaman sekarang yg sdh bias dan kabur dari makna.

  7. setelah kerajaan seriwijaya palembang di serang oleh cola dari india kerajaan seriwijaya tidaklantas hancur dan lenyap dan raja rajanya dari dinasti selendra masih tetap berlanjut. raja melayu 1183 srimat trailokyaraja mauli bhusana warma dewa. akhir nama raja ini ( warma dewa ) menunjukan dia adalah dari dinasti selendra/ sriwijaya palembang. bala putra dewa,Balaputradewa 860–(?)
    Sri Udayaditya Warmadewa 960–988
    Sri Cudamani Warmadewa 988–1008
    Sri Mara-Wijayottunggawarman/WARMADEWA 1008–1017 jadi dinasti mauli itu adalah kelanjutan dinasti selendra sriwijaya palembang. seperti dinasti selendra dijawa tidak berakhir dengan pulangnya balaputra ke palembang dinasti selendra tetap berlanjut dijawa yang diteruskan oleh pramodawardani sang kakak balaputra dewa. dan dinasti isyana itu juga massih berdarah selendra karena pendiri dinasti isyana mpu sendok adalah keturunan langsung pramodawardani dan pikatan. berlanjut pula dengan erlangga kahuripan jenggala kediri masih tetap berdarah warmadewa/ selendra. erlangga pangeran bali itu berwangsa warmadewa/ selendra juga dan erlangga juga menikah dengan putri sriwijaya palembang.
    jadi sebenarnya wangsa mauli itu adalah wangsa warmadewa/ selendra sriwijaya palembang.
    kenapa semua raja nusantara berhubungan dengan sriwijaya palembang. karena sriwijaya palembang itu berkuasa cukup lama beratus ratus tahun. terhitung dari 670- 1030 ( sampai serangan rajendra dari india )/ 360 tahun menguasai nusantara. tentu telah memberi warna pada setiap kerajaan taklukannya baik itu melalui pernikahan dengan raja raja kerajaan bawahan ataupun menjadi penguasa langsung di kerajaan taklukannya.
    seperti raja raja melayu sejak ditaklukan sriwijaya telah terjadi kawin mawin dengan para bangsawan sriwijaya palembang. jadi sangat jelas jika trailokyaraja mauli bhusana warmadewa itu berdarah sriwijaya palembang. kemudian tahun 1286 kerajaan cenpi/ jambi/ melayupura muncul. dengan raja srimat tribuwana maulu WARMADEWA. Jelas sekali raja melayu ini adalah keturunan warmadew dari dinasti selendra sriwijaya palembang. kemudian raja melayu- sriwijaya ini mnikahi putri minang kabaw. sejak itu darah minang masuk dalam dinasti mauli- warmadewa/ selendra/ sriwijaya palembang ini.
    ADAPUN TENTANG SANFOTSI SELURUH KETERANGAN CINA ITU MENUNJUKKAN SANFOTSI ADALAH SRIWIJAYA/ PALEMBANG
    TAHUN 990 : Catatan Dinasti Song menyebut Sriwijaya dengan San-fo-tsi.
    TAHUN 1225 : Wilayah Malayu (San-fo-tsi) memiliki 15 daerah bawahan (naskah Zhao Rugua)
    CATATAN CINA TAHUN INI SANFOTSI TETAP SRIWIJAYA . ADAPUN palembang dimasukkan kedalam wilayah sanfotsi itu wajar memasukkan pusat kerajaan kedalam bagian kerajaan. seperti indonesia memasukkan jakarta sebagai wilayah/ propensi indonesia. melayu itu identik dengan jambi. jambi juga dimasukan dalam wilayah bawahan jajahan sanfotsi 1225.
    61 tahun kemudian 1286 muncul nama srimat tribuwana rajamauli WARMADEWA SEBAGAI RAJA SWARNA BHUMI mengirim hadiyah arca untuk ditempatkan didharmasraya. dharmasraya ini bukan nama kerajaan.
    tapi nama tempat yang masuk wilayah kerajaan cenpi/ jambi yang disebut kronik cina tahun 1225 itu. ADITYAWARMAN cucu srimat tribuwana raja kemudian mendirikan kerajaan pagarruyung
    adityawarman bergelar Srīmat Srī Udayādityawarma Pratāpaparākrama Rājendra Maulimāli WARMADEWA.
    JELAS ADITYAWARMAN JUGA BERDARAH SELENDRA SRIWIJAYA PALEMBANG.
    sekalipun kerajaan melayu berada dijambi tapi raja rajanya masih orang orang/ keturunan sriwijaya palembang/ sanfotsi, itulah sebabnya kronik cina tetap menyebut kerajan melayu itu sebagai kerrajaan sanfotsi/ sriwijaya palembang. begitu juga diabad 14 pada masa maja pahit sanfotsi tetap palembang. bukan untuk penyebutan nama pulau sumatra. krena orang cina taunya raja raja palembang adalah keturunan sanfotsi/ sriwijaya

  8. prasasti tanjore di india selatan dibuat setelah pulang dari penaklukan sriwijaya dikadaram dan mengalahkan dinaasti selendra. prasasti itu menjelaskan tentang kebesaran dan kekuatan dan kemakmuran sriwijaya yang berhasil ditaklukan dan merampas mahkota dinasti selendra dan menangkap rata tunggawarman. prasasti tanjore juga menjelaskan kekuatan sriwijaya yang setara dengan dengan kerajaan cola tapi dapat dikalahkan. prasasti itu tidak menjelaskan sriwijaya telah kehilangan kekuasaan atas wilayah teritorialnya. tapi menjelaskan sriwijaya mengakui kedaulatan cola atas sriwijaya.
    Kita bandingkan dengan prasasti kedukan bukit 683 M prasasti dibuat disriwijaya setelah pulang dari menaklukan kerajaan melayu/ minangatamwan sama persis dengan prasasti tanjore yang dibuat di cola india setlah cola pulang dari menaklukan sriwijaya

  9. sebenarnya kronik cina 1225 tentang sanfotsi itu memuat wilayah kerajaan sanfotsi/ sriwijaya. tidak pernah dituliskan disitu ke 15 wilayah itu disebut negeri bawahan apa lagi jajahan. seperti jambi palembang dalam kronik cina itu tidak pernah disebutkan jajahan sanfotsi. hanya penulis penulis saja yang mengubahnya menambah nambahi yang membuat kesimpulan dengan mengatakan ke15 wilayah sanfotsi itu adalah jajahan. terutamam penulis penulis minang kabaw dan palembang sangat gencar menyimpulkan ke 15 wilayah itu termasuk cenpi/ jambi adalah jajahan sanfotsi. dan membuat kesimpulan sendiri kalau sanfotsi 1225 itu adalah kerajaan dharmasraya, padahal kerajaan dharmasraya itu tidak pernah ada. dharmasraya itu adalah suatu wilayah yang masuk kekuasaan kerajaan jambi dan jambi adalah wilayah kerajaan sanfotsi/ sriwijaya. dharmasraya baru disebut tahun 1286 sebagai suatu tempat bukan nama kerajaan. kerajaan nya waktu itu adalah kerajaan swarna bhumi/ sanfotsi/ sriwijaya. yang bisa dikatakan perpaduan sriwijaya palembang dengan kerajaan melayu jambi.
    jadi janganlah membuat tafsiran sendiri mengatakan ke15 wilayah sanfotsi 1225 itu adalah jajahan.

  10. cobalah gunakan bahasa bahasa yang santun dan menyejukkan yang tidak menyinggung. seperti kata jajahan itu sangat kasar dan menyakiti bisa diganti dengan kata masuk menjadi bagian wilayah, kata ditaklukan bisa diganti dengan mengakui kedaulatan. para pelaku sejarah zaman itu saja tidak pernah menggunakan kata kata jajahan, takluk mereka pun masih menghargai dan menghormati kerajaan kerajaan yang telah mengakui kedaulatannya. kenapa orang orang zaman sekarang menggunakan kata kata yang sangat kasar seperti jajahan takluk dan kata kata yang menyakitkan lainnya.

  11. kerajaan sriwijaya/shelifoshi/sanfotsi berawal, berjaya, berakhir di Palembang. kerajaan sriwijaya setelah diserang rajendra dari cola india sriwijaya tidak runtuh, sriwijaya tetap ada namun sriwijaya lebih tepatnya kembali menyebar ke seluruh asia tenggara. sriwijaya/ shelifoshi/ sanfotsi resminya sudah ada th 670 berdasarkan keterangan dinasti tang dan catatan itsing.
    sriwijaya sudah mengalami pasang surut setidaknya sriwijaya sudah 5 kali mengalami puncak kejayaan
    1. pada masa Dapunta jaya nasa abad 7 , sriwijaya sudah menjadi kerajaan besar sudah menguasai sumatra jawa dan semenanjung melayu.
    2. pada masa dapunta selendra abad 8. kekuasaan sriwijaya sudah semakin kuat
    3. pada masa balaputra dewa abad 9 sriwijaya semakin kuat dan makmur
    4. pada masa koluthungga abad 11 sriwijaya kembali kuat bahkan sriwijaya menguasai cola kerajaan yang pernah menyerang sriwijaya kadaram.
    5. pada masa sangsapurba abad 13 sriwijaya kembali menyatu dan kuat dipalembang semua penguasa mengakui kedaulatan palembang dengan rajanya sangsapurba. dalam sejarah melayu dan sulatussslatin dijelaskan tentang kebesaran palembang dan sangsapurba. palembang dslam sejarah melayu disebut dulunya sebagai kerajaan yang sangat besar tempat kemunculan dan bertahtahnya sangsapurba. dalam sejarah melayu nama sriwijaya sudah tidak disebut. sejatinya palembang itulah sebagai sriwijaya sebagai kerajaan yang sangat besar yang dimaksud. pada masa sang sapurba ini kembali sriwijaya / negri palembang besar dan kuat menyebar keseluruh h asia tenggara bahkan ke cina dinasti yuan.
    raja terakhir sriwijaya adalah arya damar sang aditya warman yang merupakan cucu sangsapurba. sejak itu secara resmi palembang dijadikan wilayah majapahit dan riwayat sriwijaya benar benar tamat.
    masa masa surut kerajan sriwijaya/ shelifoshi/sanfotsi
    1. pada masa sri indrawarman. sriwijaya dilanda perang saudara dan perpecahan antara bangsawan sriwijaya islam dan budah antara keturunan dapuntahyang jaya nasa dan dapunta selendra . bangsawan sriwijaya yang sudah beragama islam hijrah ke sri indra pura dan hijrah ke perlak dan sebagian kagi hijrah je kedah mereka mendirikan kesultanan islam. sedangkan bangsawan sriwijaya yang beragama budah terpecah lagi ada yang tetap di palembang ada yang di jawa dan di thailan.
    2. pada masa perang dengan kerajaan cola india. pada masa ini wilayah sriwijaya banyak yang dihancurkan diantaranya kadaram kangkaduka barus dan maluyur/ melayu. sedangkan palemvang tidak diserang oleh cola. kenapa palembang tidak diserang karena orang palembang juga ikut menyerang raja tunggawarman dikedah raja sriwijaya pada masa itu .
    bangsawan sriwijaya dipalembang menjadi menantu rajendra karena beristri putri rajendra. sang menantu rajendra inilah yang menyerang sriwijaya di kadaram yang kelak kemudian berputra koluthungga.
    3. pada masa ekspansi pamalayu kerta negara banyak wilayah sriwijaya diserang singosari diantaranya jambi, riau, sumatra utara.
    4. pada masa kekuasaan bajak laut. sriwijaya menjadi sarang bajak laut
    5. pada masa dinasti yuan runtuh para tentara mongol banyak kepalembang dan menjadikan sriwijaya sevagai pusat pemerintahanjya tapi kemudian dihancurkan chengho
    masa masa bertahan sriwijaya
    1. abad 10 bisa dibilang dari th 900 san sampai th 1000 sriwijaya mati jatuan bertahan jempertahsnian wilayahnya.
    2. pada masa raja mufti . sriwijaya juga praktis bertahan mati matian dipalemvang
    3. pada masa demang lebar daun sriwijaya juga bertahan habis habisan dipalemvang semua kekuatan dipusatkan untuk pertahanan. tak ada ekspansi sriwijaya pada masa ini
    4. pada masa putri tanjung buih dan pangeran dari cina sriwijaya juga bertahan habis habisan.

  1. Pingback: Pagaruyung dan Teori Fusi Tiga Kerajaan | The Minangel

Leave a Reply to Syah Reza Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *