Home / Naskah Lokal / Konfederasi Banda Sapuluah

Konfederasi Banda Sapuluah

Banda Sapuluah (Bandar Sepuluh, atau biasa ditulis Banda X) adalah wilayah konfederasi sepuluh nagari yang sekarang menjadi bagian terbesar wilayah Kabupaten Pesisir Selatan yang secara historisgeneologisnya merupakan wilayah rantau dari penduduk Alam Surambi Sungai Pagu.

Sejarah

Banda Sapuluah merupakan daerah Minangkabau yang penting di masa lalu karena dari sinilah dikapalkan emas, lada, dan bahan-bahan hasil pertanian dan hutan lainnya ke manca negara. Emas adalah komoditi penting di masa lalu yang berasal dari kawasan Pesisir Pantai Sumatera Barat ini. Di dalam pepatah pidato adat Alam Minangkabau dikatakan bahwa ameh manah dari Banda Sapuluah (Emas dari Bandar Sepuluh). Jadi dapat dikatakan bahwa kawasan Banda Sapuluah di masa lalu adalah kawasan lalu lintas perdagangan internasional. Jika kita melihat kondisi saat ini di kawasan Banda Sapuluah, kita tidak menyangka bahwa pada zaman dahulunya pelabuhan-pelabuhan di Banda Sapuluah adalah pelabuhan yang penting dan ramai dikunjungi oleh pedagang dari manca negara.

Anggota Konfederasi Banda Sapuluah

Wilayah-wilayah yang disebut Banda Sapuluah terdiri dari sepuluh nagari sebagai berikut :

  1. Nagari Bungo Pasang (sekarang Kecamatan IV Jurai dengan kota-kota Painan dan Salido)
  2. Nagari Batang Kapeh (sekarang Kecamatan Batang Kapas)
  3. Nagari Surantiah (sekarang Kecamatan Sutera)
  4. Nagari Ampiang Parak (sekarang Kecamatan Sutera)
  5. Nagari Kambang (sekarang Kecamatan Lengayang)
  6. Nagari Lakitan (sekarang Kecamatan Lengayang)
  7. Nagari Palangai (sekarang Kecamatan Ranah Pesisir)
  8. Nagari Sungai Tunu (sekarang Kecamatan Ranah Pesisir)
  9. Nagari Punggasan (sekarang Kecamatan Linggo Sari Baganti)
  10. Nagari Aia Haji (sekarang Kecamatan Linggo Sari Baganti)

Kesepuluh Nagari tersebut merupakan daerah rantau dari masyarakat Alam Surambi Sungai Pagu.

Klik Untuk Lebih Jelas

Wilayah Di luar Banda Sapuluah

Selain kawasan Bandar Sepuluh, ada beberapa nagari di Kabupaten Pesisir Selatan yang tidak disebut Bandar Sepuluh karena latar belakang historis yang berbeda. Nagari tersebut adalah Nagari Bayang, Tarusan Koto Sabaleh, Inderapura, Tapan dan Lunang Silaut. Nenek moyang Tarusan dan Bayang berasal dari Nagari Muaro Paneh, Solok yang masuk kedalam konfederasi Luhak Kubuang Tigo Baleh. Sedangkan Nagari Indopuro atau Inderapura dan Lunang sebagian berasal dari Sungai Pagu, Solok Selatan sekarang, Luhak Tanah Datar dan daerah sekitar yaitu Kerinci dan bengkulu. Nagari Indopuro (Inderapura) pada zaman dahulunya terdapat Kerajaan Inderapura, sebuah kerajaan besar dan penting di kawasan pantai barat Sumatera.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Sepuluh

http://my.opera.com/andikosutanmancayo/blog/?id=1170672

About minangheritage

Minangkabau Heritage adalah sebuah gerakan konservasi Warisan Budaya Minangkabau yang berangkat dari kesadaran akan perlunya portal open data dengan sumber terbuka yang bertemakan Kebudayaan Minangkabau. Proyek ini diselenggarakan secara gotong royong baik dari sisi teknis, penyuntingan naskah dan pelbagai kegiatan lainnya. Saat ini ada 3 Sub Tema besar yang sedang dikerjakan yaitu : Sejarah Minangkabau, Budaya Minangkabau, Warisan Minangkabau. Ingin berpartisipasi ? Silahkan kirim file, naskah, dokumen anda melalui menu yang tersedia atau kiri email beserta lampiranya ke [email protected]

Check Also

Raja Siguntur Daulat Tuanku Seri Alam Khalifah Allah Fil Alam Jauhan Berdaulat Sah Terusan

Pasal pada ini menyatakan, maka datanglah Tuanku dari Negeri Indu (Indra) Puru (Pura), berlayar dengan …

3 comments

  1. Saya senang sekali adanya blog paco-paco ini yang berupaya merangkum semua tulisan tentang Minangkabau. Blog ini masuk ke dalam list langganan saya. Namun berkenaan tentang tulisan Banda Sapuluah ini atau tulisan-tulisan lain, sudilah kiranya sanak memberikan link atau rujukan pada setiap laman yang akan ditampilkan untuk memberikan kekuatan kepada naskah tersebut.
    Demikian, terima kasih dan saya adalah pelanggan blog anda .

  2. Saudara Limpato,

    Rata-rata tulisan yang sifatnya “kliping” mencantumkan sumber di bawah artikel. Untuk jenis tulisan yang sifatnya hipotesa saya sendiri, sumber bisa ditelusuri dari link-link dalam tulisan.

    Khusus untuk Banda Sapuluah, sumber dari wikipedia dan beberapa blog. Peta yang ada diatas dibuat dari keterangan nagari-nagari anggota Banda Sapuluah.

    Peta calon kabupaten RI dari usulan masyarakat 3 kecamatan yang bahasannya beredar di forum-forum seperti facebook dll.

  3. Terima kasih atas tanggapannya Sanak Fadli, ya setidaknya, link-link yang bersangkutan dimuat disini. Seperti wikipedia, atau blog-blog yang sumbernya diambil.
    Demikian dan mohon maaf.
    Harapan saya blog ini terus berkiprah di dalam mengungkap rahasia alam Minangkabau di masa dahulunya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *